Translate

Senin, 23 Desember 2013

Penyakit Pes

Penyakit Pes
I. Penyebab
Penyakit pes ini disebabkan den bakteri Yersinia pestis atau Patereurella pestis Oleh karena itu, penyakit ini juga dikenal sebagai Yersiniosis atau Pasteurellosis. Pasteurellosis pada sapi, domba, dan kelinci, yang menuniukkan gejala penyakit pneumonia kadang-kadang jugs disebut pneumotic pateureliosis.
Pada dasarnya penyakit pes pada ternak baik unggas, maupun hewan-hewan lain disebabkan oleh bakteri yang berbeda-beda. Akan tetapi, hewan-hewan tersebut menunjukkan gejala yang hampir sama.
Penyakit pes memang dapat menjangkiii hampir semua hewan, namun hewan utama pembawa penyakit ini yaitu hewan-hewan pengerat seperti kelinci, tupai, dan hamster terutama sekali tikus. Anjing maupun kucing yang biasanya dijadikan hewan peliharaan maupun hewan kesayangan dapat Pula menutarkan pes ke manusia.

II. Inkubasi
Orang yang terinfeksi pes baru akan menderita sakit (masa inkubasi) setelah 2-6 hari Akan tetapi, saat ini dikenal penyakit pes jenis baru yang masa inkubasinya 2-4 hari.
III. Penularan
Kemungkinan pinjal-pinjal yang berasal dari tikus liar berpindah ke tikus-tikus yang tinggal di pemukiman penduduk maupun tikus-tikus yang menjadi hams pertanian warga, Melalui pinjal yang hidup pada tikus yang hidup di perumahan inilah pes ditularkan kepada manusia, oleh karena itu, usahakan selalu menghidari tempal-ternpat yang berpotensi sebagai sarang tikus, karena tikus liar dapat membawa pinjal memasuki daerah pertanian rnaupun daerah pemukiman.
IV. Pengobatan
Untuk pengendalian pes dibutuhkan penelitian pada hewan yang terinfeksi, vektor,dan kontak manusia dan pembantaian hewan yang terinfeksi pes. Semua pasien yang dicurigai menderita pes harus diisolasi terutama kalau kemungkinan keterlibatan paru-paru belum disingkirkan. Kontak pasien yang dicurigai menderita pneumonia pes harus diberi tetrasiklin 0’5 gram per hari selama 5 hari, sebagai kemoprofilaksis. Selain itu, kondisi lingkungan juga berperan dalam mencegah penyebaran penyakit ini. Oleh karena itu, untuk meminimalisasi kasus pes, perlu usaha masyarakat dalam menjaga sanitasi dan higienitas lingkungannya.
Pengobatan yang dilakukan terhadap panderita pes yaitu diberi antibiotik (pembunuh kuman). Penggunaan antibiotik harus teratur dan terus manerus agar bakteri tidak menjadi kebal.

Cr : Dikutip dari berbagai sumber.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar