Translate

Senin, 23 Desember 2013

Cerita Inspiratif Pada Zaman Nabi saw.



yang patut ditiru :
 
Zinnirah wanita yang tabah

Para budak adalah kaum yang lemah. Mereka tidak punya sanak-saudara. Celakalah budak-budak yang memeluk agama islam. Mereka ditangkap dan disiksa. Banyak diantara mereka yang mati dalam penyiksaan itu.
Zinnirah seorang budak Bani Adiy. Ia disiksa habis-habisan. Dipaksa mengingkari agama islam. Umar bin Khathab termasuk orang yang menyiksanya. Ketika itu Umar belum memeluk agama islam. Masih musyrik dengan menyembah berhala-berhala.
Orang yang paling jahat, si Abu Jahal, juga ikut menyiksa Zinnirah. Kedua mata Zinnirah menjadi buta karna siksaan Abu Jahal yang kejam sekali.
Melihat kedua mata Zinnirah buta, Abu Jahal tidak menjadi iba. Ia malah mengejek.
“Al Laata dan Al Uzza yang membuat matamu buta,” kata Abu Jahal, “karena kau tidak mau menyembah mereka!”
Al Laata dan Al Uzza adalah dua berhala sesembahan orang musyrik. Itulah tuhan-tuhan mereka.
“Al Laata dan Al-Uzza tidak bisa melihat orang-orang yang menyembah mereka!” seru Zinnirah. “Aku buta karena kehendak Allah Tuhanku. Dia berkuasa mengembalikan penglihatanku!”
Zinnirah tetap tabah. Tidak mau mengingkari agama Islam.
Apa yang dikatakan Zinnirah benar bahwa yang membutakan matanya adalah Allah. Allah pula yang mengembalikan penglihatannya. Keesokan harinya Zinnirah benar-benar bisa melihat kembali seperti sediakala. Para penyiksanya mendengar tentang itu. Kaum musyrikin lainnya juga.
“Zinnirah bisa melihat kembali karena sihir Muhammad.” Kata mereka.
Abu Bakar Ash-Shiddiq, sahabat Rasulullah, datang ke tempat penyiksaan itu.
“kubeli budak ini,” katanya.
Majikan Zinnirah sudah bosan menyiksa budaknya yang tidak mau mengingkari Islam. Kebetulan ada yang berminat membeli budak itu. Maka, dijuallah Zinnirah.
Abu Bakar Ash-Shiddiq memerdekakan budak itu. Zinnirah menjadi orang merdeka. Berderajat sama dengan kaum muslimin dan Muslimat lainnya.


yang tidak patut ditiru :
 
Si kuat yang keras kepala

Belum pernah ada yang bisa menjatuhkan Rukanah bin Abdi Yazid. Ia kuat dan mahir berkelahi. Ia ingin berkelahi dengan Rasulullah karena ia memang benci kepada Rasulullah dan agama Islam. Ia seorang penyembah berhala yang sesat.
“Aku menantangmu berkelahi!” katanya ketika dia bertemu dengan Rasulullah. “Kalau benar kau utusan Allah, tentu kau akan menang melawanku.”
Apa-apaan ini? Rasulullah tidak mau menanggapi tantangan itu. Beliau tau, Rukanah ini hanya bermaksud mengolok-olok.
“Kalau kau bisa menjatuhkanku, aku mau memeluk agamamu!” kata Rukanah lagi. Ia yakin, Rasulullah tidak akan menang melawannya.
“Kalau benar begitu, kuterima tantanganmu.” Kata Rasulullah.
Rukanah menyerang. Ia membanting Rasulullah dengan sekali gebrak saja supaya ia bisa mengejek habis-habisan. Tetapi apa yang terjadi? Bukannya ia yang membanting Rasulullah, melainkan sebaliknya. Ia yang terbanting jatuh!
Rukanah kebingungan. Bagaimana orang bisa semudah itu membantingnya? Dia bangkit dan menyerang lebih ganas lagi. Dalam perkiraannya, Rasulullah akan terbanting dan tulangnya patah-patah. Namun, kembali dia terkejut. Dirinya yang terbanting. Penasaran, dia menyerang lagi. Untuk yang ketiga kalinya, dia pun terbanting lagi. Kali ini dia tidak bisa bangun. Pinggangnya terasa patah.
“Penuhi janjimu. Kau kukalahkan.” Kata Rasulullah.
“Aku tidak akan memeluk islam sebelum kau bisa memanggil pohon itu!” sahut Rukanah sambil menunjuk sebatang pohon tidak jauh dari tempat itu.
Sebenarnya itu akal-akalan Rukanah saja. Meminta yang bukan-bukan, yang tidak mungkin.
Rasulullah melambaikan tangannya ke arah pohon itu.
“Kemarilah!” panggilnya, seperti memanggil orang saja.
Pohon yang dipanggil itu bergerak mendekati Rasulullah! Itulah salah satu mukjizat Nabi Besar Muhammad saw.
Rukanah keras kepala. Ia belum puas juga.
“Kalau kau bisa mengembalikan pohon itu ke tempatnya, aku baru mau memeluk agamamu!” katanya. Pikirnya, Rasulullah tidak akan bisa mengembalikan pohon itu.
Ternyata pohon itu kembali ke tempatnya setelah Rasulullah menyuruhnya pergi! Mahabesar Allah swt. Yang menghendaki semua itu. Tetapi apa kata Rukanah?
“Sungguh pertunjukkan sihir yang hebat!” begitu dia bilang.
Luar biasa keras kepalanya orang ini. Ia tidak mau mengakui bahwa Rasulullah adalah nabi utusan Allah. Dianggapnya Rasulullah itu tukang sihir. Mata dan hatinya tertutup dari kebenaran.


Cr : Buku Kumpulan Cerita-Cerita Islami Bada' Isya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar