Translate

Kamis, 27 Maret 2014

Laporan Praktikum Larutan Elektrolit & Non Elektrolit



I. Judul Pengamatan            : Mengidentifikasi Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit.
II. Tujuan                                        : Membedakan Larutan Elektrolit dan non-elektrolit.
III. Alat dan Bahan                                :
a.       Alat
1)                   Sumber Arus searah (DC) atau dengan adaptor jika arusnya bolak-balik (AC).
2)                   Kabel
3)                   Gelas Kimia
4)                   Bola Lampu
5)                   Elektroda
6)                   Saklar
7)                   Gelas Beker
8)                   Tisu
b.      Bahan
1)                   Larutan garam dapur (NaCl) 2 sendok makan
2)                   Larutan asam cuka (CH3COOH) 50 mL
3)                   Larutan sabun 2 sendok makan
4)                   Pocari sweat
5)                   Larutan gula (C12H22O11) 1 sendok makan
6)                   Air sumur/kran (H2O) 100 mL
7)                   Air aki
IV. Cara Kerja
1)      Rangkaikan alat uji daya hantar listrik sehingga berfungsi dengan baik
2)      Ambillah masing-masing 100 mL larutan yang akan diuji daya hantar listriknya dan masukkan ke dalam gelas kimia yang diberi label
3)      Ujilah daya hantar listrik larutan NaCl dengan menggunakan rangkaian alat penguji elektrolit dengan cara mencelupkan elektroda ke dalam larutan. Berhati-hatilah dalam menggunakan alat uji elektrolit!
4)      Amati perubahan yang terjadi. Apakah lampu menyala? Lihatlah perubahan di sekitar elektroda
5)      Dengan cara yang sama, ujilah daya hantar larutan lain yang tersedia
                Catatan : Setiap mengganti larutan, elektroda harus dibersihkan dengan aquades (air suling)       dan dilap dengan tisu.
V. Dasar Teori
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik. Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan elektrolit.
Larutan ini memberikan gejala berupa menyalanya lampu atau timbulnya gelembung gas dalam larutan.
Larutan elektrolit mengandung partikel-partikel yang bermuatan (kation dan anion). Berdasarkan percobaan yang dilakukan oleh Michael Faraday, diketahui bahwa jika arus listrik dialirkan ke dalam larutan elektrolit akan terjadi proses elektrolisis yang menghasilkan gas. Gelembung gas ini terbentuk karena ion positif mengalami reaksi reduksi dan ion negatif mengalami oksidasi. Contoh, pada laruutan HCl terjadi reaksi elektrolisis yang menghasilkan gas hidrogen sebagai berikut :
HCl(aq)→ H+(aq) + Cl-(aq)
Reaksi reduksi : 2H+(aq) + 2e- → H2(g)
Reaksi oksidasi : 2Cl-(aq) → Cl2(g) + 2e-
1.       Pengertian dan perbedaan larutan elektrolit dan larutan nonelekrolit
A.    Pengertian larutan
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut adalah zat yang terdispersi ( tersebar secara merata ) dalam zat pelarut. Zat terlarut mempunyai jumlah yang lebih sedikit dalam campuran. Ini biasa di sebut dengan solute. Sedangkan zat pelarut adalah zat yang mendispersi atau ( fase pendispersi ) komponen – komponen zat terlarut. Zat pelarut mempunyai jumlah yang lebih banyak dalam campuran. Zat pelarut di sebut solvent.
B.     Pengertian larutan elektrolit dan larutan nonelektrolit
-          Larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa menyalanya lampu pada alat uji atau timbulnya gelmbung gas dalam larutan .Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan elektrolit.
-          Larutan nonelektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik dengan memberikan gejala berupa tidak ada gelembung dalam larutan atau lampu tidak menyala pada alat uji. Larutan yang menunjukan gejala – gejala tersebut pada pengujian tergolong ke dalam larutan nonelektrolit.
 C.    Jenis – jenis larutan berdasarkan daya hantar listrik
                1. Larutan elektrolit kuat
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang banyak menghasilkan ion – ion karena terurai sempurna, maka harga derajat ionisasi (ά ) = 1. Banyak sedikit elektrolit menjadi ion dinyatakan dengan derajat ionisasi ( ά ) yaitu perbandingan jumlah zat yang menjadi ion dengan jumlah zat yang di hantarkan. Yang tergolong elektrolit kuat adalah :
·         Asam – asam kuat
·         Basa – basa kuat
·         Garam – garam yang mudah larut
Ciri – ciri daya hantar listrik larutan elektrolit kuat yaitu lampu pijar akan menyala terang dan  timbul gelembung – gelembung di sekitar elektrode. Larutan elektrolit kuat terbentuk dari terlarutnya senyawa elektrolit kuat dalam pelarut air. Senyawa elektrolit kuat dalam air dapat terurai sempurna membentuk ion positif ( kation ) dan ion negatif (anion). Arus listrik merupakan arus electron. Pada saat di lewatkan ke dalam larutan elektrolit kuat, electron tersebut dapat di hantarkan melalui ion – ion dalam larutan, seperti ddihantarkan oleh kabel. Akibatnya lampu pada alat uji elektrolit akan menyala. Elektrolit kuat terurai sempurna dalam larutan. Contoh : HCl, HBr, HI, HNO3, H2SO4, NaOH, KOH, dan NaCL.
                 2. Larutan elektrolit lemah
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar 0 < ά < 1. Larutan elektrolit lemah mengandung zat yang hanya sebagian kecil menjadi ion – ion ketika larut dalam air. Yang tergolong elektrolit lemah adalah :
  • Asam – asam lemah
  • Garam – garam yang sukar larut
  • Basa – basa lemah
Adapun larutan elektrolit yang tidak memberikan gejala lampu menyala, tetapi menimbulkan gas termasuk ke dalam larutan elektrolit lemah. Contohnya adalah larutan ammonia, larutan cuka dan larutan H2S.
                3. Larutan non elektrolit
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion – ion ( tidak mengion ). Yang tergolong jenis larutan ini adalah larutan urea, larutan sukrosa, larutan glukosa, alcohol dan lain – lain.
VI. Hasil Pengamatan
No
Larutan
Pengamatan
Lampu
Gelembung
Terang
Redup
Tidak menyala
Ada
Tidak
1
Garam dapur
ü   


ü   

2
Gula


ü   

ü   
3
Urea





4
Sabun

ü   

ü   

5
Pocari sweat


ü   
ü   

6
Air sumur


ü   

ü   
7
Air aki
ü   


ü   

8
Asam cuka


ü   
ü   


VII. Kesimpulan
                Larutan Elektrolit adalah larutan yang bisa menghantarkan listrik karna adanya kanion (+) dan anion (-) yang bisa menghantarkan listrik sehingga bisa menyalakan lampu. Larutan elektrolit ada yang kuat dan ada yang lemah. Dari percobaan diatas, dapat disimpulkan yang termasuk larutan elektrolit kuat diantaranya : HCl (Air aki), NaCl, karna larutan tersebut bisa menyalakan lampu dengan terang. Dan yang termasuk larutan elektrolit lemah : Air sabun/detergen, air cuka (CH3COOH), pocari sweat karna bisa menyalakan lampu tetapi redup dan ada juga yang tidak menyalakan lampu tetapi ada gelembungnya.
                Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak bisa menghantarkan listrik karna tidak memiliki kanion (+) dan anion (-) sehingga tidak bisa menyalakan lampu. Larutan-larutan yang termasuk dalam larutan non elektrolit adalah : Gula (C12H22O11), air sumur (H2O).
VIII. Menjawab Pertanyaan
Soal        :
1.       Arti larutan : Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut.
                Zat terlarut disebut : Disebut juga solute. Zat terlarut adalah komponen dari larutan yang             memiliki jumlah lebih sedikit di dalam larutan. Contoh : Gula, Garam
                Zat pelarut : Disebut juga solvent. Zat pelarut adalah zat yang digunakan untuk melarutkan         zat lain. Pelarut merupakan jumlah terbesar dari sistem larutan
2.       Mengapa larutan elektrolit menghantarkan listrik?
                Jawab : Karna adanya ion-ion yang bergerak bebas di dalam larutan. Ion-ion tersebut dapat        menghantarkan listrik.
3.       Mengapa larutan non elektrolit tidak menghantarkan listrik?
                Jawab : karna larutan non elektrolit tidak memiliki kanion (+) dan anion (-) di dalam         larutannya. Sehingga tidak bisa menghantarkan listrik.
4.       Apa arti α = 0,95 (mendekati)
                Apa arti α = 0,00 (medekati 0)
                Jawab : α = 0,95 artinya larutan tersebut memiliki derajat ionisasi atau derajat disosiasi sebesar 0,95. Dan larutan tersebut termasuk ke dalam kategori larutan elektrolit kuat karna            memiliki M mendekati 1. Sedangkan α = 0,00 artinya larutan tersebut adalah larutan non        elektrolit.
5.       Manakah yang lebih terang :
                H2SO4 1 M dengan H2SO4 0,1 M. Mengapa?
                Al(SO4)3 dengan Mg(NO3)2
                Jawab : Antara H2SO4 1 M dengan H2SO4 0,1 M yang lebih terang adalah H2SO4 1 M, karna              H2SO4 1 M memiliki lebih banyak H2SO4 ­(mengandung 1 mol H2SO4 dalam 1 liter larutan).



6.       Ionkan :
a)      HCl                 : H+  + Cl-
b)      H2SO4                  : 2H+ + SO42-
c)       H3PO4            : 3H+ + PO4
d)      NH4OH          : NH4+ + OH-
e)      Ca(OH)2            : Ca2+ + 2OH-
f)       Al(OH)3         : Al3+ + 3OH-
g)      (NH4)2 SO4   : 2NH4+ + SO42-
h)      (NH4)3  PO4 : 3NH4+ + PO43-
i)        Al2(SO4)3      : 2Al3+ + 3SO42-

7.       Berdasarkan teori/eksperimen, urutkan dari non elektrolit-elektrolit lemah-elektrolit kuat : HCl, C12H22O11, CH3COOH, H2SO4.
                Jawab   : C12H22O11(non elektrolit) - CH3COOH (elektrolit lemah) – H2SO4 (elektrolit kuat) – HCl    (elektrolit kuat)
8.       Berikan contoh elektrolit yang berikatan ion dan berikan contoh elektrolit yang berikatan kovalen!
        Jawab :  Berikatan Ion -> NaCl, KCl, MgCl2
                        Berikatan Kovalen -> HI, HCl, H2O

Pidato Bidang Ekonomi



Masalah Ekonomi di Indonesia
Assalamualaikum wr.wb
Yang terhormat ibu/bapak guru dan teman-teman yang saya sayangi dan saya banggakan.
          Pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur atas kehadirat Allah swt karna berkat rahmatnya kita dapat berkumpul disini pada pagi/siang/sore/malam hari ini.
          Pada kesempatan kali ini, saya akan menyampaikan pidato mengenai “Masalah Ekonomi di Indonesia.”
          Permasalahan ekonomi suatu negara biasanya menjadi salah satu perhatian utama pemerintahan negara tersebut, tak terkecuali negara kita, Indonesia. Sejak krisis moneter pada tahun 1998, masalah ekonomi Indonesia menjadi salah satu prioritas utama pemerintah.
          Kestabilan ekonomi Indonesia menjadi salah satu tujuan utama pemerintah agar rakyat tidak menderita akibat kocar-kacirnya kondisi ekonomi negara. Namun, meski sering kali para pejabat negara menyampaikan berbagai macam pidato mengenai masalah ekonomi Indonesia, namun belum ada solusi nyata guna menyelesaikan masalah kesulitan ekonomi rakyat.
          Hingga masa sekarang ini, ekonomi Indonesia dinilai masih belum berada dalam kondisi yang optimal, khususnya dengan naiknya harga BBM yang diikuti oleh kenaikan harga-harga kebutuhan pokok. Pemerintah seolah-olah kurang peka dengan kondisi ekonomi rakyat-rakyat kecil.
          Menjelang kenaikan harga BBM bulan Juni 2013 lalu, presiden serta menteri-menteri terkait dengan bidang ekonomi sering menyampaikan pidato/pernyataan terkait dengan pengurangan subsidi BBM. Mereka mengklaim bahwa pengurangan subsidi BBM dapat menyelamatkan anggaran serta ekonomi negara.
          Bukankah Indonesia adalah negara yang subur dan kaya akan kekayaan alamnya? Kenapa pemerintah tidak memusatkan perhatian mereka untuk mengelola itu semua? Jika sumber daya alam di Indonesia ini dapat dikelola dengan baik, kita bisa mengekspornya keluar negeri dan akhirnya pendapatan negara bisa bertambah. Jadi kita harus bisa memulai dari sekarang untuk mengelola sumber daya alam di negara ini dengan baik dan lebih mengutamakan ekspor daripada impor agar negara ini menjadi negara yang kaya, makmur, dan sejahtera bahkan melebihi negara-negara maju di Eropa.
          Mungkin hanya itu saja yang bisa saya sampaikan. Semoga apa yang saya sampaikan tadi bisa membuat kita semua sadar akan kondisi ekonomi Indonesia yang sedang memburuk. Dan juga meningkatkan kesadaran kita agar mau mengkonsumsi produk dalam negeri ketimbang produk luar negeri agar ekonomi di Indonesa menjadi stabil kembali. Jika ada kekurangan/kesalahan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, karna kesalahan berasal dari diri saya dan kebenaran hanya milik Allah SWT.

Wassalamualaikum wr.wb